Thursday, February 10, 2011

Liburan ke Papua

Libur semester kali ini saya berkesempatan jalan-jalan berdua dengan mama saya ke tanah kelahiran saya di Papua..
Ya, saya lahir di Wamena, Papua..Dan kami hanya punya waktu 4 hari di Papua..
Sudah hampir 16 tahun sejak saya lahir saya tinggalkan pulau Papua demi ikut papa dinas kerjanya..Makanya saya pun bersyukur sama Tuhan saya dan keluarga diberi kesempatan liburan ke Papua..
Sejak saya lahir di Wamena, tercatat sudah 4 kota di Papua yg kami sekeluarga tinggali sesuai penempatan dinas papa saya..Pertama di Wamena tahun 1988, yaitu saat saya lahir, lalu 2 tahun kemudian ke Merauke, kemudian setahun berikutnya ke Jayapura di mana adik saya lahir, dan terakhir ke Nabire 2 tahun kemudian sampai tahun 1995 kami sekeluarga pindah keluar dari Papua (dulu namanya Irian Jaya)..
Jadi, 21 tahun meninggalkan Wamena, 20 tahun tidak pernah lagi ke Merauke, 18 tahun keluar dari Jayapura, dan 16 tahun sudah tidak ke Nabire lagi sekaligus meninggalkan Papua..
Dan liburan ini kami hanya ke Jayapura dan Wamena, tidak ke Merauke dan Nabire, karena papa saya bilang kami jangan lama-lama di sana karena Papua sedang dilanda penyakit malaria dan HIV/Aids (padahal saya lebih banyak kenangan di Nabire hehehe..)

Hari Pertama
Senin, 31 Januari 2011 pagi, saya dan mama saya sudah siap berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta menuju Bandara Sentani di Jayapura dengan transit di Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar..
Jakarta-Makassar 2 jam 55 menit, Makassar-Jayapura 3 jam 45 menit..Jadi total Jakarta-Jayapura kira-kira 6 jam lamanya..
Sesampainya di Jayapura di siang menjelang sore hari, kami menginap di Swiss-belHotel..Malamnya kami dijamu makan malam di RM Bambu Kuning oleh teman mama, ibu Kapolda Papua bersama ibu-ibu Bhayangkari Polda Papua lainnya..wow..
Hotel ini cukup strategis, berada di pinggir Pantai Dok Dua dan Teluk Jayapura..Pantai Dok Dua terkenal dengan kupang alias bangku panjang, sayang saya tak sempat berfoto di kupang itu haha..
Menjelang tengah malam, kami siap2 tidur untuk besok melanjutkan perjalanan ke Wamena, tempat saya lahir..

Hari Kedua
Selasa, 1 Februari 2011 pagi kami menuju Bandara Sentani, Jayapura, untuk siap berangkat menuju Wamena dengan pesawat spesialis pegunungan, Trigana Air (maklum, Wamena berada di atas bukit pegunungan yg cukup dingin)..Sebelum berangkat saya menyempatkan memfoto Gunung Cyclops yg terkenal itu..Akhirnya kami berangkat selama 40 menit perjalanan dan pagi menjelang siang kami sudah sampai di Bandara Wamena..
Yeah, Wamena sudah banyak berubah dan mengalami kemajuan, sama kayak Jayapura..Kami pun disambut ibu-ibu Bhayangkari Polres Wamena dan Kapolsek bagian bandara, Bpk. Tahapary yg orang Ambon..Wow, sungguh menakjubkan melihat kota Wamena yg sudah mulai banyak penduduknya..
Setelah itu, karena kami hanya punya 1 hari di Wamena, kami benar-benar memanfaatkannya untuk jalan-jalan melihat tempat tinggal kamu dulu dan rumah sakit tempat saya dilahirkan..
Pertama-tama, kami menuju perkampungan orang-orang asli suku Dani, suku Lembah Baliem asli Wamena, di Kurulu..Di sana ternyata masih banyak penduduk asli Wamena yg masih telanjang bulat..Masih terlihat sedikit yg memakai Koteka, pakaian adat khas Papua..Kami pun berfoto bersama mereka..Dan puncaknya, kami diperlihatkan sebuah mumi, yg diyakini sebagai mumi nenek moyang suku Dani, namanya Mimintok Mabel (368 tahun)..Maka kami pun ikut berfoto bersama mumi tersebut..Sebelum pulang, saya sempatkan berfoto bersama kepala suku, Yali Mabel (55 tahun) buat kenang-kenangan hehe..
Akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan keliling sambil menunggu makan siang tiba..Kami sempat mengunjungi jembatan gantung yg terkenal karena strukturnya yg goyang2 kalau dilewati tapi tidak rubuh..Jembatan ini menghubungkan kota Wamena dengan perkampungan Pugima..Jembatan ini berada di atas Sungai Walesi..Dan kami pun tak luput untuk berfoto bersama..
Setelah itu, kami pergi melihat dan mengambil gambar Stadion Pendidikan, satu2nya stadion sepakbola yg ada di Wamena, dan merupakan milik klub sepakbola anggota PSSI yg main di Liga Super Indonesia, Persiwa Wamena..Setelah itu kami pergi melihat rumah kami yg dulu, yg sekarang sudah banyak berubah, hanya garasi yg tak berubah, dan tak lupa saya memfotonya..Kami juga mengunjungi kantor Polres Wamena, sekaligus mengambil gambarnya, lalu menuju gereja GKI Wamena tempat saya dibaptis ketika masih bayi, dan sudah pasti saya memfotonya..
Akhirnya makan siang tiba..Ternyata ibu-ibu Bhayangkari dr Polres Wamena sudah mempersiapkannya di suatu restoran seafood (saya lupa nama restorannya)..Udang Selingkuh pun menjadi menu andalannya..Wow, langsung habis kami makan hehehe..
Tiba saatnya kami menuju Hotel Baliem Pilamo, hotel bertaraf nasional namun bernuansa tradisional dibanding hotel2 yg lain di Wamena..Ternyata kami 1 hotel dengan pemain2 Sriwijaya FC, klub sepakbola dari Sumatera Selatan yg juga anggota PSSI yg bermain di Liga Super Indonesia..Mereka akan menghadapi tuan rumah Persiwa Wamena keesokan malamnya di Stadion Pendidikan tempat saya foto tadi..Kami hanya berfoto dengan kiper Ferry Rotinsulu yg sama2 orang Manado, sama kayak saya dan mama saya..Kami tidak bisa berfoto dengan pemain2 lain karena mereka sedang bersiap latihan..Juga kami tidak bisa berfoto bersama dengan gelandang Oktovianus Maniani yg orang asli Papua karena dia ikut pelatihan nasional timnas U-23 di Jakarta..
Setelah menitipkan barang2 di hotel, kami meluangakan sisa waktu kami di sore hari dengan memborong souvenir khas Wamena seperti tas Noken di Pasar Jibama, dan kaos2 khas Wamena..tak lupa saya membeli kostum Persiwa Wamena..Ya, saya berharap Persiwa menang lawan Sriwijaya besoknya, karena mereka akan bertanding malam hari, di mana suasana Wamena begitu dingin di malam hari..Persiwa begitu kuat main di malam yg dingin ini, karena mereka sudah terbiasa.Itu sebabnya banyak tim2 lawan yg kalah jika main di kandang Persiwa wahaha..
Setelah puas berbelanja, saya dan mama saya rehat sejenak di hotel hingga malam hari..Makan malam pun kami bersama2 dengan pemain2 Sriwijaya FC yg sudah selesai latihan..
Setelah selesai, kami bersiap istirahat untuk pulang kembali ke Jayapura besok pagi..
Esok pagi, sebelum kami naik pesawat Trigana Air, saya sempatkan memfoto RSUD Wamena, tempat saya dilahirkan..Sekarang rumah sakit itu makin megah, dan merupakan salah satu rumah sakit termaju dibanding rumah sakit yg lain di Wamena ini..

Hari Ketiga
Rabu, 2 Februari 2011 pagi, kami siap berangkat pulang ke Jayapura..Tak lupa kami berterima kasih kepada orang2 yg sudah menyambut, menjamu, dan menemani kami selama di Wamena..Akhirnya saya bisa menyentuh tanah kelahiran lagi setelah sekian lama..Tak lupa saya berfoto di depan tulisan "Bandara Wamena" sebagai kenang2an..
40 menit perjalanan melewati Pegunungan Sudirman yg memiliki Puncak Jayawijaya/Carstenz yg dikenal sebagai puncak salju abadi, namun saya tak bisa memfotonya karena posisi pesawat berbelok hehe..
Tiba pula kami di Jayapura dan tetap menginap di Swiss-belHotel..Tapi sebelum itu kami menyempatkan berbelanja souvenir khas Jayapura di Pusat Perbelanjaan Terbuka Hamadi..Membeli topi Cenderawasih, pernak-pernik Papua, sampai batik khas Papua..Tak lupa saya membeli kostum Persipura Jayapura..Yeah, dari semua klub2 sepakbola Liga Super Indonesia milik PSSI, saya memang penggemar sejati Persipura Jayapura selain PSMS Medan dan Persma Manado..Tapi karena PSMS dan Persma belum berprestasi, masih di bawah Divisi Utama, saya jagokan Persipura..Saya seharusnya menjagokan Persiwa karena saya lahir di Wamena, tapi prestasi Persiwa belum berkembang..Saat ini, prestasi Persipura jauh lebih bagus, makanya saya idolakan Persipura Jayapura..Saya berharap yg terbaik untuk PSMS Medan, Persma Manado, dan tentu saja Persiwa Wamena..
Puas berbelanja, kami makan siang di RM Dafonsoro bersama teman mama yg lain..Sorenya kami diajak nonton Persipura Jayapura main lawan Persib Bandung di Stadion Mandala..Alangkah senang hati saya bisa nonton langsung tim kesayangan main, apalagi di stadion sendiri..Wuihh, saya patut berterima kasih sama teman mama itu..Wow..Tepat pukul 3 sore Persipura lawan Persib, dan malamnya Persiwa lawan Sriwijaya di Wamena..Sama seperti kandang Persiwa, kandang Persipura terkenal angker bagi lawan2 yg lain, selalu kalah jika berhadapan dengan Persipura..
Setelah sampai di Jayapura, saya pasti memfoto seluruh Stadion Mandala ini, yg dekat dengan Teluk Jayapura..Saya juga memfoto para Persipuramania, sebutan untuk suporter Persipura..Persipura akhirnya menang 5-1 lawan Persib, dan berkat bantuan teman2 polisi, kami boleh masuk lapangan menuju ruang ganti pemain Persipura dan Persib untuk berfoto bersama pemain2 terkenalnya, terutama pemain2 timnas..Saya pun menyempatkan berfoto di tengah-tengah lapangannya..Dan, memasuki ruang ganti pemain2 Persib Bandung, kami mengincar penyerang Christian Gonzales untuk berfoto bersama..Luar biasa..Kami hanya berfoto dengan C. Gonzales saja, tidak dengan yg lain, yg lain ibu2 saja yg berfoto bersama hehe..Tadinya kami mau berfoto dengan kiper Markus Harrison Maulana, tapi dia sedang cidera parah sewaktu bertanding tadi..
Tibalah kami ke ruang ganti pemain2 Persipura Jayapura..Banyak yg kami incar untuk berfoto bersama waktu itu..Duo bek Bio Paulin dan Hamka Hamzah, trio gelandang Gerald Pangkali, Victor Igbonefo dan Zah Rahan, dan duo penyerang Ian Luis Kabes dan Boaz Solossa (kapten Persipura)..Luar biasa, serasa mimpi jadi kenyataan..Gila..
Setelah puas, kami pun balik ke hotel..Mama saya pergi makan malam dengan teman mama saya tapi saya tak ikut karena masih kenyang, saya justru janjian bertemu dengan teman lama saya sewaktu di Nabire..Kami bertemu di depan hotel, bercerita tentang masa lalu dan masa kini, bernostalgia bersama..Tak lupa kami berfoto bersama sebagai kenang2an dan saya berjanji untuk mengirimnya di Facebook kami..
Mnejelang larut malam, kami pun beristirahat di hotel, dan saya mendapat kabar bahwa Persiwa Wamena menang 2-0 lawan Sriwijaya FC..Saya bilang juga apa..

Hari Keempat
Kamis, 3 Februari 2011, bertepatan dengan Hari Raya Imlek..Paginya kami bersiap pulang ke Jakarta melalui rute transit di Biak dan Makassar..Tak lupa kami berterima kasih kepada orang2 yg telah membantu dan menemani kami selama di Jayapura, juga di Wamena..Sungguh rasanya saya mau nangis, semua berkat kebaikan Tuhan, maka saya pun bersyukur kepada-Nya..
Perjalanan 45 menit menuju Bandara Frans Kaisiepo di Biak, kami cukup senang..Sambil transit saya sempatkan beli kaos khas Biak..2 jam menuju Makassar, transit sebentar, lalu kurang lebih 3 jam menuju Jakarta..
Akhirnya kami tiba di Jakarta dengan selamat, berkumpul bersama keluarga tercinta, dan sungguh, mengharukan dan bangga keluarga saya merupakan bagian dari pulau Papua..Saya lahir di Wamena, adik saya lahir di Jayapura..Terima kasih kepada papa dan mama yg sudah melahirkan dan membesarkan kami..Ini semua Tuhan sudah atur..

Berkat campur tangan Tuhan, liburan kali ini berjalan lancar..Banyak cerita yg bisa saya sampaikan kepada keluarga dan teman2..Foto2 yg saya publish ke Facebook, lalu semua hal yg saya suka dari Papua saya tuangakan ke Facebook dan Blog ini, seperti band legendaris Papua, Black Brothers, lagu "Aku Papua" dari Edo Kondologit, lagu2 perjuangan Papua, lagu2 daerah Papua, lagu2 tarian Yospan (tari khas Papua), dan lagu2 Persipura Jayapura, semua saya unduh di Internet..Wew, hehe..
Saya juga suka dengan segala hal tentang Papua seperti suku Dani, patung Asmat, puncak Jayawijaya,dll..
Akhir kata, jika kami masih diberi umur yg panjang, kami suatu saat akan berkunjung lagi ke sana..
Terima kasih Tuhan karena telah mengizinkan saya lahir di Papua, surga kecil yg jatuh ke bumi..
Semoga kita semua diberkati Tuhan Yesus Kristus..
AMIN...

No comments:

Post a Comment